About Me

Foto saya
Malang, Jawa Timur, Indonesia
Berbagi ilmu tidak akan mengurangi ilmu

Selasa, 10 Juli 2012

The Values Book for Children (16 Moral Dasar Bagi Anak)

PENDAHULUAN
Apakah pembinaan moral untuk anak-anak sekarang ini masih ada? Struktur social yang ada dalam masyarakat kita sejak dahulu sebenarnya telah secara turun-temurun mewariskan penghayatan nilai-nilai moral kepada anak-anak. Itulah sebabnya, meski dahulu jarang dijumpai sekolah formal tetapi nilai-nilai moral tetap terjaga dan lestari. Bagaimana dengan jaman sekarang?

Sejak menjelang berakhirnya abad XX hingga awal abad XXI ini dunia mengalami perubahan yang sangat pesat. Perubahan itu menyusup ke segala segi kehidupan manusia, baik teknologi, social ekonomi, budaya dan peradapan dan semua segi lainnya. Perubahan-perubahan itu sebagian besar karena dibuat oleh manusia sendiri. Kemajuan teknologi misalnya, merupakan hasil dari kecerdasan manusia. Sebagai akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat, kehidupan manusia semakin dipermudah. Dan kini, banyak kebutuhan hidup manusia dapat dicapai melalui jalur cepat dan instan.

Sebagai dampak dari jaman yang serba instan itu kini manusia merasa kehilangan kekayaan tak terhingga yang dahulu diwariskan oleh para pendahulu: nilai-nilai moral. Keadaan masyarakat yang carut-marut sekarang ini juga merupakan dampak dari lunturnya nilai-nilai moral dari masyarakat. Kalangan pendidik jaman sekarang seharusnya memahami hal ini sebagai bagian dari tanggung jawab menyiapkan generasi mendatang yang lebih baik. Namun demikian, peran orangtua juga tidak boleh dikesampingkan. Pembinaan moral anak adalah tanggung jawab orangtua, tetapi juga para pendidik yang benar-benar berjiwa pendidik. Jika pembinaan moral diabaikan maka negeri ini akan kehilangan kebudayaan dan peradaban, juga kedamaian.


POKOK-POKOK PIKIRAN
Buku dengan judul 16  Moral Dasar Bagi Anak ini merupakan tuntunan praktis bagi guru dan orangtua. Nilai-nilai moral tradisional yang dahulu diwariskan melalui keseharian hidup, kini dapat pula ditanamkan melalui berbagai bentuk kegiatan yang sengaja dibentuk oleh guru dan orangtua. Buku ini memberi pemahaman kepada guru dan orangtua mengenai cara-cara baru dalam menanamkan nilai moral. Menilik berbagai model dan pendekatan dalam buku ini dapat dikatakan bahwa buku ini bukanlah buku pelajaran formal, meski dapat pula diberikan dalam kelas-kelas formal. Namun sekali lagi para guru dan orangtua diberi keleluasaan mengolah kembali berbagai tawaran dalam buku ini sesuai dengan situasi dan tujuan.

Berbagai pendekatan yang ditawarkan dalam buku ini memungkinkan anak/peserta didik mengalami sendiri suasana berkaitan dengan nilai moral yang akan ditanamkan. Diharapkan melalui kegiatan yang diikutinya akan mampu menginternalisasikan nilai moral yang dialami dan menjadi bagian dari kehidupannya di kemudian hari. Setiap tema yang ditawarkan dapat didalami melalui beberapa tahapan dan variasi :
  1. Setiap telah selalu dimulai dengan puisi atau lagu. Puisi dan lagu ini berkaitan dengan nilai yang akan didalami sekaligus memberikan devinisi sederhana mengenai nilai tersebut
  2. Pendalaman pentingnya suatu nilai moral ada pada bagian kedua setiap tema.  Bagian ini dapat membantu guru dan orangtua merefleksikan pemahaman dan perasaannya mengenai suatu nilai
  3. Pada bagian berikutnya pembinaan terfokus pada anak. Sesi ini berupa dialog dan tanya jawab sederhana dengan anak untuk mengembangkan pemahaman mereka mengenai aspek intelektual dan emosional mengenai nilai moral
  4. Kegiatan berikutnya dapat dilangsungkan di dalam kelas atau tempat lain. Aktivitasnya berpusat pada anak. Setiap anak diupayakan aktiv mempraktikkan perilaku demi terbentuknya nilai moral dalam dirinya
  5. Disediakan pula kemungkinan pelaksanaan pembinaan ini di dalam rumah, oleh orangtua. Kegiatan di rumah ini dapat merupakan kelanjutan dari kegiatan di sekolah, sehingga pembinaan ini benar-benar padu
  6. Bada bagian akhir dari tiap tema diberikan saran berupa buku-buku anak-anak yang dapat dibaca demi mendukung program ini

Buku ini akan memberi banyak manfaat jika guru dan orangtua sungguh mau memahami konsep-konsep yang ditawarkan. Kecuali itu kreativitas dan kemampuan untuk peka membaca situasi sungguh membantu tercapainya tujuan yang dibuat.


SUMBANGAN TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN
Dunia pendidikan, khususnya di Indonesia sering dituding sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap kemerosotan dalam berbagai bidang, tertama kemerosotan moral. Tentu tidak dapat digeneralisasi demikian karena penyebabnya terlalu kompleks. Tetapi dunia pendidikan seharusnya mau bermawas diri dengan tulus dan jujur, adakah yang salah dengan proses pendidikan dan pengajaran selama ini. Benarkah penanaman nilai-nilai moral selama ini telah diberikan kepada anak-anak kita. Ataukah proses pembelajaran dan pembinaan anak-anak belum menyentuh sisi kesadaran mereka, melainkan masih menyentuh sisi kognitif saja?

Jika para pelaku pendidikan mau jujur, tentu ada hal-hal yang harus diperbaiki dalam proses pendidikan dan pengajaran kita. Yang pertama harus disadari adalah penanaman nilai-nilai moral tidak dapat terlaksana hanya mengandalkan pengetahuan semata. Peserta didik tidak cukup mendengar atau membaca, melainkan mereka harus mengalaminya. Metode penanaman nilai-nilai moral yang ditawarkan oleh buku “16 Moral Dasar Bagi Anak” dapat menjadi alternative pilihan para pendidik dan orangtua untuk membangkitkan kembali kesadaran anak-anak akan nilai-nilai moral yang sekian lama tak bergaung di hati mereka. Metode yang ditawarkan dalam buku ini sesuai dengan pola pembelajaran masa kini: aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Tentu, pihak guru dituntut lebih dulu mempelajari buku ini dengan cermat dan mendalam.


Tema-tema moral yang ditawarkan penulis buku ini adalah : 
  1. Kepedulian dan Empati 
  2. Kerja sama 
  3. Keberanian 
  4. Keteguhan hati dan komitmen 
  5. Adil 
  6. Suka Menolong 
  7. Kejujuran dan Integritas 
  8. Humor 
  9. Mandiri dan Percaya Diri 
  10. Loyalitas 
  11. Sabar 
  12. Rasa Bangga 
  13. Banyak Akal 
  14. Sikap Respek 
  15. Tanggung Jawab
  16. Toleransi


KELEMAHAN
Secara umum buku ini cukup memadai sebagai pegangan para Pembina anak-anak. Pendekatan cukup bervariasi dan menantang anak untuk aktif. Salah satu kelemahan yang ada ialah bahwa buku ini ditulis dengan latar belakang dunia barat. Jika ini dapat diolah dan diberi citarasa local tentu akan lebih bagus lagi. Akibat lain, karena latar belakangnya dunia barat, buku-buku referensi yang ditawarkan juga buku-buku yang hanya bisa dicari di dunia barat, sehingga praktis hal tersebut tidak bisa terlaksana. Namun, secara umum sebenarnya ini merupakan kekayaan yang luar biasa bagi pendidik.


IMPLEMENTASI DALAM DUNIA PENDIDIKAN 

Buku “16 Moral Dasar Bagi Anak” bukan buku siswa, tetapi buku guru/Pembina. Maka buku ini dapat dipraktekkan dengan cara berikut  : 
  1. Pembina/guru mempelajari isi buku dengan cermat dan mendalam. 
  2. Jika ada pelajaran budi pekerti di sekolah, materi-materi dalam buku ini dapat dimasukkan dalam tema-tema yang sudah ada. Jika tidak ada pelajaran budi pekerti, tema-tema moral ini dapat dimasukkan dalam pelajaran agama atau dalam pembinaan khusus. 
  3. Harus ada perencanaan mendalam terkait situasi setempat, termasuk tempat dan waktu yang tersedia. 
  4. Bagus juga jika Pembina bekerja dalam tim, sehingga bisa saling melengkapi. 
  5. Pola pembinaan semacam ini menekankan : keaktifan, kegembiraan dan keakraban di antara anak-anak dan guru/Pembina.
  6. Kunci sukses pola pembinaan moral semacam ini adalah : “Masuk melalui pintu mereka (anak) dan keluar melalui pintu kita (Pembina)
 
           

1 komentar:

  1. Baccarat - Sports Betting - Worrione
    Baccarat is one of the most popular and 샌즈카지노 popular table games in the United States today. worrione It หารายได้เสริม has been an exciting and popular casino game played on a

    BalasHapus